Minggu, 16/06/2024 - 08:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Penyebab Terbesar Penyakit Akibat Pangan, Masyarakat Diminta Waspada

JAKARTA — Penyakit akibat pangan atau foodborne illness setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi mengintai di sekitar kita. Anak-anak termasuk kelompok yang rentan terkena penyakit ini, sehingga orang tua dianjurkan waspada.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik, Yoga Devaera, mengutip paparan data global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015, bahwa 600 juta orang sakit akibat kontaminasi pangan. Dari angka itu, 420 ribu orang meninggal dunia per tahun. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Hal yang dia soroti, 40 persen kasus keracunan pangan terjadi pada balita. Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu menjelaskan, penyakit akibat pangan bisa disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, maupun cemaran kimia dan racun/toksin.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dokter Bidang Olahraga PBSI : Air Mineral Berkualitas Kunci Menjaga Performa Atlet

“Dugaan penyebab keracunan pangan di Indonesia pada 2019, sebanyak 43,2 persen disebabkan cemaran bakteri patogen, 11,1 persen cemaran kimia/toksin, dan 33,3 persen tidak diketahui,” kata Yoga pada seminar daring “Food Safety: Safe Food Now For Better Tomorrow” yang digelar IDAI. 

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Secara spesifik, bakteri pemicu penyakit yang bisa mengontaminasi makanan termasuk Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Salmonella sp, Vibrio cholerae, Escherichia coli, P aeruginosa, C botulinum, L monocytogenes, dan Shigella sp. Dari kelompok virus, antara lain virus hepatitis A dan E, virus polio, serta virus gastroenteritis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Parasit seperti cacing hati, cacing pita, trichinella spiralis, protozoa (goardia flagellata, entamoeba toxoplasma, sarcocytus, dan cryptosporidium) juga bisa memicu penyakit akibat pangan. Begitu pula cemaran kimia dan racun/toksin seperti histamin, logam berat, nitrat, residu pestisida, komponen dan bahan pengemas, antibiotika aditif pakan, tanin, mikotoksin, aflatoksin, dan okratoksin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Kisah Nyata Caroline Pover: Kena Strok Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Yoga juga mengutip data Kementerian Kesehatan RI pada 2018 mengenai kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan berdasarkan tempat pengelolaan makanan. Sebanyak 25 persen kasus tidak diketahui sumbernya, sementara 28 persen ada di jasa boga.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Sumber masakan rumah tangga….

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا الكهف [30] Listen
Indeed, those who have believed and done righteous deeds - indeed, We will not allow to be lost the reward of any who did well in deeds. Al-Kahf ( The Cave ) [30] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi